Breaking News
Loading...

Info Post
Trend Vag!na Street, Fenomena di Kota Besar, Trend Vag!na Street, Fenomena di Kota Besar Di setiap sudut ibukota, juga ada kawasan semacam ini. Apalagi yang mendekati pusat perbelanjaan dan perkantoran. Banyak penduduk yang menyediakan jasa kamar kost sebagai tempat prostitusi terselubung. Misalnya, di kawasan Mangga Dua, Mangga Besar dan sekitar Kota (Beos), sudah lama terkenal sebagai kawasan Vagina Street. Begitu pula di wilayah lain seperti Blok-M, Jakarta Selatan.
Apa yang menyebabkan perempuan-perempuan muda terjebak ke dalam kehidupan Vagina Street?



Gaya Hidup. 
Banyak anak-anak muda yang tak tahan dengan gaya hidup di kota metropolitan. Gaya hidup yang membutuhkan biaya tinggi, memiliki smart phone sudah menjadi keharusan. lalu berpakaian mengikuti perkembangan mode, dan kongkow di kafe-kafe. Jika keluarga tak mampu menopang gaya hidup ini, maka anak-anak muda ini mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang. Salah satunya adalah dengan menjual diri. Sangat mudah mencari pelanggan di kota besar, dengan bermodal gadget dan aktif di media sosial, akan banyak meraup pelanggan.

Tuntutan ekonomi.
 Ini adalah masalah klasik masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah. Terutama yang berasal dari luar Jakarta. Gadis-gadis yang mencoba mengubah nasib di ibukota seringkali tidak mempunyai bekal ilmu dan keahlian yang cukup. Jika tidak mempunyai keterampilan , modal hanya pas-pasan, akan sangat sulit mencari pekerjaan. Akhirnya mereka memilih jalan yang mudah, yang tidak membutuhkan skill apapun, yaitu menjadi PSK. Mereka bisa mendapatkan banyak uang untuk menghidupi diri sendiri dan juga membantu keluarga di kampung.

Dekadensi Moral.
 Ini menyangkut bagaimana tipisnya iman orang-orang yang terlibat prostitusi, baik PSK maupun para pelanggannya. Padahal semua orang tahu, zina dilarang oleh agama. Tetapi mengapa di negeri yang berpenduduk muslim terbesar di dunia ini membiarkan Vagina Street bermunculan? Kita harus mempertanyakan bagaimana sistem pengajaran agama di dalam keluarga atau pun di sekolah. Hal ini tentu membutuhkan perhatian para ulama dan tokoh-tokoh agama agar mereka mau turun gunung agar bisa menghambat lajunya dekadensi moral.
Vagina Street memang sudah menjadi penyakit akut di ibukota Jakarta. Namun bukan sesuatu yang mustahil untuk menguranginya, minimal dengan mengendalikan kawasan agar tidak menular ke kawasan lain. Sangat penting kerjasama dan partisipasi semua pihak agar hal ini bisa dilaksanakan.