Breaking News
Loading...

Info Post
Ternyata Air Putih Tidak Baik Untuk Bayi Lho!, Wah, dari judulnya saja sepertinya ada yang salah nih. Air putih kan bagus untuk kesehatan, membantu kerja ginjal, menyegarkan tubuh, dan menjaga tubuh dari kekurangan cairan atau dehidrasi. Orang dewasa saja dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air putih sehari, kenapa malah tidak baik bagi bayi?



Memang kepercayaan masyarakat tersebut benar. Selama didasarkan pada metabolisme tubuh manusia dewasa. Namun bagi bayi, khususnya di bawah usia 6 bulan, air putih ternyata tidak baik bila dikonsumsi berlebihan. Karena sebenarnya bayi sudah mendapatkan cairan dari ASI atau susu formula yang diterimanya. Susu formula pun harus diperhatikan takaran airnya, jangan sampai berlebih komposisi air ketimbang susunya. Karena pengenceran susu formula dengan takaran air putih yang salah dapat menyebabkan gangguan gizi pada bayi. Bahkan terdapat beberapa bahaya bila bayi di bawah usia 6 bulan diberikan air putih. 

John Hopkins Children’s Center di Baltimore,Amerika Serikat menyatakan bahwa konsumsi air putih bagi bayi bisa menyebabkan intoksikasi/keracunan air. Menurut dr. Jennifer Anders, bayi punya refleks haus dan cairan yang dibutuhkan untuk diminum oleh bayi adalah ASI. Pemberian air putih dapat membuat bayi merasa kenyang. Menurut Anders, ginjal bayi belum matang sehingga pengolahan air putih dalam ginjal bayi belumlah sempurna. Memberi banyak air akan sebabkan tubuh bayi mengeluarkan natrium akibat kelebihan cairan. Padahal natrium diperlukan untuk aktivitas otak. Kekurangan natrium akan menyebabkan bayi merasa mengantuk dan malas bergerak. Gejala awal dari intoksikasi air adalah iritabilitas (merengek-rengek), mengantuk, dan perubahan mental lainnya

Selain itu jumlah air yang harusnya dibuang belum dapat diolah dengan maksimal oleh ginjal si kecil. Karena kapasitas dan kemampuannya terbatas, kecuali untuk mengolah ASI. Ginjal bayi tidak mampu mengeluarkan air dengan cepat, sehingga menyebabkan timbunan air dalam tubuh yang dapat membahayakan bayi. Biasanya ditandai dengan penurunan suhu tubuh, bengkak di sekitar wajah (edema), bahkan berlanjut sampai kejang dan kejang yang dialami oleh si kecil kemungkinan mencetuskan gangguan perkembangan di masa depan.

Waspadai pula bayi akan kekurangan gizi. Karena air putih tidak memiliki komposisi sempurna seperti ASI untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi. Bayi yang diberi air putih setiap menangis akan merasa kenyang, sehingga keinginannya untuk menyusu berkurang. Padahal pemenuhan ASI yang sempurna akan menjadi landasan untuk tumbuh kembang pada "golden period" di tiga tahun pertamanya.

Pemberian air putih pada bayi bisa disesuaikan, semisal pada kasus konstipasi, cuaca panas, atau hanya sebagai 'pengenalan' si kecil terhadap rasa baru dalam menu makanannya bila menginjak usia lebih dari 6 bulan sebelum dikenalkan pada jus buah atau olahan makanan lainnya. Namun sebaiknya pemberian air putih tidak lebih dari 1 sendok makan saja. Serta gunakan sendok atau cangkir khusus untuk minum susu yang banyak tersedia di pasaran.